I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Motivasi melakukan
Usaha
Budidaya ikan nila di
Indonesia sudah banyak mengalami peningkatan baik itu secara teknologi maupun
sistem budidayanya. Munculnya beberapa strain ikan nila hasil pemuliaan yang
sudah banyak dikembangkan oleh lembaga-lembaga perikanan di Indonesia merupakan
salah satu bukti bahwa ikan nila adalah jenis ikan air tawar yang cukup banyak
digemari. Ikan nila juga termasuk jenis ikan air tawar ekonomis penting yang
menjadi salah satu target peningkatan produksi oleh KKP (Kementerian Kelautan
dan Perikanan). Namun kendala yang sering terjadi dalam usaha pembesaran ikan
nila adalah tingkat pertumbuhannya yang menurun ketika mencapai matang gonad
dan terjadinya pemijahan yang tidak terkontrol dalam wadah budidaya sebelum mencapai
waktu panen.
Habitat ikan nila adalah
air tawar, seperti sungai, danau, waduk dan rawa-rawa, tetapi karena
toleransinya yang luas terhadap salinitas (eury haline) sehingga dapat pula
hidup dengan baik di air payau dan laut. Salinitas yang cocok untuk nila adalah
0 – 35 ppt (part per thousand), namun salinitas yang memungkinkan nila tumbuh
optimal adalah 0 – 30 ppt. Ikan nila masih dapat hidup pada salinitas 31 – 35
ppt, tetapi pertumbuhannya lambat. (M. Ghufran H. Kordik., 2010).
Belakangan ini peminatan pasar
akan ikan nilai mengalami peningkatan pesat, terbukti
dengan sudah adanya restoran-restoran,warung lesehan yang sudah menyediakan
menu ikan nila baik dalam bentuk goreng, bakar ataupun asam manis, masyarakat
pada umumnya sudah mengetahui hal ini akan tetapi masyarakat kurang begitu
percaya dengan usaha ini dan masyarakat hanya menjadikan usaha ini sebagai
usaha sampingan.
Oleh karena itu, motivasi
dalam usaha ini adalah memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan nila dan membuka
minat bisnis masyarakat bahwa usaha budidaya
ikan nila juga merupakan hal yang menjanjikan, tentunya di jalani dengan tekun
dan sabar.
1.2
Justifikasi pemilihan objek usaha
Di gombong dan kebumen saat
ini sudah banyak restoran-restoran yang menyediakan makanan dengan menu ikan nila,
di kota gombong saja sudah ada sekitar 20 rumah makan, belum diluar kota
gombong seperti di kota kebumen dan sekitarnya, Bisa dihitung kira-kira ada
sekitar 27 rumah makan. Selain itu permintaan ikan nila untuk kalangan rumah
tangga juga cukup tinggi untuk acara-acara resmi seperti pernikahan dan lainya.
Jika untuk satu hari satu rumah makan membutuhkan 6 kg ikan nila maka 30 restoran adalah 180
kg, dan dalam 1 bulan dibutuhkan ikan nila sekitar 540 kg. Untuk itu kami mencoba mengelola bibit
ikan nila untuk memenuhi kebutuhan para konsumen.
1.3 Tujuan Usaha yang hendak dicapai
Beberapa tujuan usaha yang
ingin dicapai, diantaranya adalah :
a. Melatih jiwa usaha kepada mahasiswa, selain usaha dalam
bidang pendidikan yang ditekuninya
b. Meciptakan lapangan kerja baru.
c. Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan
untuk memasuki dunia kerja bagi mahasiswa.
d. Sebagai pekerjaan tambahan yang dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat dan dapat mengurangi jumlah pengangguran.
e. Menumbuhkan kepada masyarakat minat usaha ini juga bisa menjanjikan
untuk masa depan.
II. ANALISA PRODUK
2.1 Jenis dan nama produk, karakteristik produk
Jenis
kegiatan ini adalah budidaya ikan nila, sengaja kami
memilih budidaya ikan nila karena tidak memerlukan waktu yang cukup
lama dan tidak menyita waktu
serta pemeliharaanyapun sangat mudah . Sekitar 3 bulan ikan nila
sudah siap di panen ke pasaran.
2.2 Keunggulan produk dibanding dengan produk lain di pasaran
Keunggulan
rencana usaha ini adalah Ikan
nila yang dihasilkan membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam pembesaranya,
dibanding ikan jenis lain,serta tingkat angka kematian ikan lebih sedikit, selain
itu juga membutuhkan biaya pakan yang lebih sedikit .
2.3 Keterkaitan dengan produk lain termasuk perolehan
bahan baku
Jika bibit
ikan nila yang satu ekornya dijual dengan harga Rp2.000 maka dengan harga yang
sama, bibit nila hasil produksi kami selain karena lebih unggul dari segi waktu
dan biaya pakan. Jarak yang lebih dekat dengan para petani juga menjadi factor
yang berpengaruh dalam dunia pemasaran, dan kami yakin para petani pembesaran
ikan nila pasti akan lebih memilih bibit ikan nila hasil produksi kami.
Perolehan
bahan baku dapat dicari di toko-toko ikan yang sudah banyak tersedia.
III. ANALISA PASAR
3.1 profil konsumen
Konsumen
dalam usaha ini tidak hanya petani pembesaran ikan nila sekitar gombong dan
kebumen. Tetapi bisa juga bekerja sama dengan agen besar untuk melakukan
pemasaran ikan nila hasil produksi kami keluar kota kebumen.
3.2 potensi dan segmentasi pasar
Berdasarkan
data dari dinas perikananan kabupaten kebumen menunjukan bahwa petani ikan nila
mencapai sekitar ± 35 petani, jika setiap petani membutuhkan 1000 ekor bibit
setiap 6 bulannya maka dalam
satu tahun dibutuhkan sekitar 90.000 ekor bibit ikan nila untuk pasokan di
wilayah gombong dan kebumen, sementara itu untuk sekarang ini pasokan bibit
ikan nila untuk para petani di kabupaten kebumen didapat bukan dari wilayah
kebumen tetapi dari luar kota kabupaten yaitu dari kabupaten cilacap dan Banyumas,
dengan asumsi diatas kami yakin jika pengadaan produksi budidaya ini mempunyai
peluang usaha yang besar untuk tingkat keberhasilan jika dilaksanakan di
kabupaten kebumen.
3.3 Pesaing dan peluang pasar
Untuk sementara ini, usaha ini belum diminati oleh masyarakat sekitar.
Kalaupun ada pesaing dalam usaha ini, hanyalah pembudidaya bibit ikan
nila yang berada di luar kota.
Hal ini menimbulkan peluang pasar yang cukup menjanjikan bagi usaha kami.
3.4 media promosi yang akan
digunakan
Beberapa media yang
akan kami gunakan dalam mempromosikan usaha kami :
a. Memasang iklan online di internet
b. Memasang
iklan pada selebaran-selebaran
c. Memasang reklame di pasar-pasar
tradisional
d. Komunikasi kepada warga yang berminat
membuka usaha budidaya ikan nila.
e. Bekerja sama dengan dinas perikanan kab. Kebumen
3.5 target atau rencana penjualan satu tahun
Rencana awal
adalah tahap uji coba dengan membeli telur ikan nila sebanyak
± 1000 butir, kemudian akan kami taruh di 4 kolam yang berukuran 4 x 5 selama 6 bulan, setelah bibit berumur 6 bulan ikan nila akan mulai kami jual.
Target atau rencana penjualan dalam satu tahun adalah sebagai berikut :
3 bulan pertama 6.000 ikan nila
3 bulan kedua
8.000 ikan nila
3 bulan ketiga 10.000 bibit ikan nila
3 bulan keempat 12.000 bibit ikan nila
3.6
strategi pemasaran yang akan diterapkan
a. Melakukan kerjasama dengan dinas perikanan
untuk mempromosikan hasil produksi kami kepada para petani yang berada di
seluruh kabupaten kebumen dan sekitarnya.
b. Bekerja sama dengan agen besar untuk
penjualan bibit ikan dalam jumlah besar yang dikirim keluar kota.
c. Menjual kepada penadah yang berada di
pasar-pasar yang berada di sekitar gombong dan kebumen.
d. Melakukan silaturahmi ke rumah para petani
ikan nila dan menawarkan bibit dari hasil produksi kami.
e. Memberikan pelayanan yang ramah .
IV. ANALISA PRODUKSI / OPERASI
4.1
bahan baku,bahan penolong dan peralatan yang digunakan
Telur ikan nila
Cacing
sutra Pelet/pur pakan ikan Pisau
Tali
raffia Gunting Jaring
Bolpoin Buku
Baskom Ember besar
Wáter pam Doubletip
Selang air besar Serokan ikan
Selang air kecil Jligen
minyak tanah 25 liter
4.2 pasokan bahan baku
Pasokan bibit didapatkan dari petani penetasan telur nilai yang berada di luar kota, dan untuk pakan baik
pelet atau cacing sutra bisa di dapatkan dari toko-toko makanan ikan
yang sudah banyak di jual di gombong
dan sekitarnya.
4.3 proses produksi/operasi
Dalam produksi ini hanya proses budidayanya saja. Jadi tiap hari hal yang
dilakukan adalah memberikan pakan kepada bibit ikan nila dan mengawasi
kondisi air sebagai habitat hidup bibit ikan
nila.
4.4 rencana produksi selama satu tahun
Rencana dalam
satu tahun adalah menghasilkan bibit ikan nila konsumsi
≤ 34.000 ekor
V. ANALISA KEUANGAN
5.1
investasi yang diperlukan
Beberapa
investasi yang kami perlukan sebagai berikut:
1.
Bahan baku peralatan :
No
|
Nama
Barang
|
Jumlah
|
Harga
satuan
|
Total
Harga
|
1.
|
Jaring
|
4
|
Rp 250.000.00
|
Rp.1000.000.00
|
2.
|
Gunting
|
5 bh
|
Rp 5.000.00
|
Rp 25.000.00
|
3.
|
Tali rafia
|
5 bh
|
Rp 20.000.00
|
Rp 100.000.00
|
4.
|
Bolpoin
|
10 bh
|
Rp 1.200.00
|
Rp 12.000.00
|
5.
|
Buku
|
10 bh
|
Rp 7.500,00
|
Rp 75.000.00
|
6.
|
Bambu
|
20 bh
|
Rp 7.000,00
|
Rp 140.000.00
|
7.
|
Baskom
|
8 bh
|
Rp 5.000,00
|
Rp 40.000.00
|
8.
|
Ember besar
|
8
bh
|
Rp 20.000,00
|
Rp 160.000.00
|
9.
|
Wáter pam
|
5 bh
|
Rp. 55.000,00
|
Rp 275.000,00
|
10.
|
Pisau
|
4 bh
|
Rp 4.000,00
|
Rp 16.000.00
|
11.
|
Doubletip
|
5 bh
|
Rp 2.000,00
|
Rp 10.000.00
|
12.
|
Slang air besar
|
30 meter
|
Rp 3.000,00
|
Rp 90.000,00
|
13.
|
Serokan ikan
|
15 bh
|
Rp 3.500,00
|
Rp 67.500,00
|
14.
|
Slang air kecil
|
50 meter
|
Rp 1.000,00
|
Rp 50.000,00
|
15
|
Jligen minyak
|
5 bh
|
Rp.
30.000,00
|
Rp 150.000,00
|
Jumlah
Rp. 2.210.500,00
|
2. Bahan baku
No
|
Nama
Barang
|
Jumlah
|
Harga
satuan
|
Total
Harga
|
1.
|
Bibit
|
18.000 ekor
|
Rp 40,00
|
Rp 720.000,00
|
2.
|
Cacing Sutra
|
163,8 liter
|
Rp 10.000.00
|
Rp 1.638.000,00
|
3.
|
Pelet ikan
|
118,8 kg
|
Rp 15.000.00
|
Rp 1.782.000.00
|
Jumlah
|
Rp 4.140.000,00
|
Modal kerja
Barang
|
Jumlah
|
Bahan baku
|
Rp 4.140.000,00
|
Listrik
|
Rp. 100.000,00
|
Transportasi
Bahan penolong dan peralatan
|
Rp. 300.000,00
Rp.
2210.500,00
|
Total modal kerja
|
Rp 6.350.500,00
|
Pemasukan:
Dinas pendidikan
Provinsi jateng : Rp.5.000.000,00
Subsidi STIKES : Rp. 1.350.500,00 +
Total :
Rp. 6.350.500,00
5.2 Penentuan harga pokok penjualan
Setiap bibit
ikan dijual dengan harga lebih rendah Rp.100.00 dari harga pasar di luar kota
5.3 rencana neraca awal dan akhir tahun
Harta
(Aktiva)
|
Utang & modal
(passiva)
|
Kas Rp.4.140.0 00,00
Peralatan Rp.2.210.500,00 +
Jumlah : Rp.6.350.500,00
|
Modal dari dinas pend : Rp. 5.000.000
Subsidi STIKES Rp. 1.350.500 +
Jumlah : Rp. 6.350.500
|
5.4 Rencana Laporan Laba/Rugi
No
|
Bulan
|
Pendapatan
|
Beban-beban
|
Laba
bersih
|
1.
|
Per 30
3 bulan ke 1
|
Penjualan bibit :
Rp7500.000,00
|
B. Bahan baku : Rp.1.840.000,00
B.Listrik PLN Rp. 50.000
B. Transportasi Rp.150.000
Total : Rp 2.040.000,00
|
Rp 6.260.000,00
|
2.
|
Per 30
3 bulan ke 2
|
Penjualan:
bibit:
Rp 10.500.000
,00
|
B. Bahan baku Rp.2.300.000,00
B. Listrik PLN Rp. 50.000
B. Transportasi Rp.150.000
Total : Rp 2.500.000,00
|
Rp 8.300.000,00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar