1.
Landasan Pakar
Model pendekatan teori Virgina Henderson
dipertimbangkan sebagai model teori
penting yang mampu mewakili respon kebutuhan klien terhadap suatu
penyakit. Henderson merumuskan teori
dasar keperawatan yang mengidentifikasi 14 kebutuhan dasar manusia
berdasarkan asuhan keperawatan yang akan diberikan. Teori ini berkontribusi
dalam memenuhi kebutuhan dasar klien sebagai respons ketidakberdayaan terhadap
suatu penyakit, membantu meningkatkan hubungan antara perawat dan klien,
mengembangkan konsep pertolongan pada diri sendiri, dan menurunkan
ketergantungan pasien (Alligood, 2006).
Perawat sebagai tenaga kesehatan yang utama
selama 24 jam memberikan asuhan keperawatan pada klien diharapkan dapat
membantu klien dan keluarga mengenali kebutuhan klien sehingga dapat
melaksanakan beberapa perawatan yang secara mandiri dapat dilakukan oleh
keluarga dan klien (Malvin, A, et al, 2009).
Adapun 14 kebutuhan dasar manusia yang harus
diidentifikasi untuk dibantu pemenuhannya adalah:
a. Bernafas secara normal/ adekuat.
b. Makan dan minum secara adekuat / pola nutrisi
c. Kemampuan eliminasi tubuh
d. Bergerak dan mempertahankan posisi yang
diinginkan
e. Tidur dan istirahat
f. Kemampuan memilih pakaian yang sesuai,
berpakaian/ tidak.
g. Kemampuan mempertahankan rentang normal
temperature tubuh melalui modifikasi penggunaan pakaian dan modifikasi
lingkungan.
h. Pola
Kebersihan dan perlindungan pada integumen.
i.
Kemampuan
menghindari bahaya dan trauma pada lingkungan serta menghindari bahaya pada
orang lain.
j.
Pola
Komunikasi (mengekspresikan emosi, kebutuhan, ketakutan, maupun opini)
k. Keyakinan pada Tuhan (spiritual)
l.
Kemampuan
bekerja dan pencapaian keberhasilan.
m. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai
rekreasi
n. Kemampuan mempelajari, mencari, maupun puas
terhadap perkembangan secara normal, kesehatan, dan kemampuan menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan.
2.
Langkah-langkah Proses Keperawatan dan
Tindakan Perawat
a. Pengkajian
Pengkajian
dilakukan menggunakan pendekatan pada teori 14 pola kebutuhan dasar manusia.
Pada masing-masing kebutuhan dasar dikaji pola yang terkait, pemeriksaan fisik
yang menunjang masalah/gangguan di kebutuhan dasar tersebut, hingga dimasukkan
data penunjang yang terkait. Misalnya pada kebutuhan oksigenasi atau pengkajian
pola pernafasan, maka perawat harus mengkaji data subjektif nyeri dada dan
sesak. Data objektif yang seharusnya dikaji meliputi pemeriksaan fisik yang
berkaitan dengan patofisiologi gangguan nafas seperti pemeriksaan fisik pada
thorax, paru dan jantung, karena organ-organ tersebut saling berkaitan dalam mengatur
respon pernafasan klien. Setelah pemeriksaan respons klien dan pemeriksaan
fisik, maka hal yang juga perlu dilakukan adalah pemeriksaan penunjang yang
terkait dengan respons gangguan pola nafas seperti AGD, foto thorax, cek
enzim-enzim jantung. Sehingga dengan demikian pengkajian komprehensif dilakukan
pada setiap pola respons klien.
b. Perumusan Masalah
Perumusan
masalah keperawatan dicantumkan pada tiap butir pengkajian 14 pola kebutuhan
dasar klien sesuai data subjektif-objektif dan penunjang diagnostik yang
didapat.
c. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa
keperawatan yang diangkat juga sesuai dengan masalah keperawatan yang muncul
pada tiap pola kebutuhan, etiologi diangkat sesuai dengan patofisiologi
penyakit yang mempengaruhi munculnya respons klien pada tiap kategori 14
kebutuhan dasar Henderson tersebut. Diagnosa keperawatan yang diangkat
seharusnya berpedoman pada diagnose Nanda 2009-2010 atau diagnose keperawatan
kriteria Nic dan Noc.
d. Penyusunan rencana intervensi keperawatan
Penyusunan
rencana intervensi keperawatan yang tepat adalah yang nyata, dapat diukur,
tepat, rasional dan sesuai. Intervensi dapat mengacu pada kriteria Nic dan
hasilnya mengacu pada kriteria Noc.
Intervensi keperawatan berisi rencana tindakan yang terdiri atas
observasi berkelanjutan, tindakan mandiri perawat, pendidikan kesehatan, dan
tindakan kolaborasi.
e. Pelaksanaan Implementasi
f. Evaluasi dan catatan perkembangan
3.
Analisa Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi
Teori tersebut
A.
Kelebihan teori Virginia Henderson
1. Pengkajian dapat dilakukan secara holistik
meliputi fisik (bio), psikologis klien, sosial, kognisi, dan spiritual klien.
2. Meningkatkan hubungan terapeutik antara
perawat, klien, dan keluarga.
3. Dapat diterapkan pada klien dengan
tingkat ketergantungan minimal hingga
total.
4. Melalui pengkajian metode ini perawat dapat
membantu klien dan keluarga untuk mengenali kebutuhan dirinya serta membantu
dalam memandirikan klien dan keluarga dalam memenuhi beberapa kebutuhan sesuai
kemampuannya, sehingga hal ini dapat diterapkan sebagai pengkajian untuk
persiapan Discharge Planning.
5. Dapat memungkinkan terjadinya kesinambungan
antara pengkajian, masalah, perencanaan, evaluasi hingga catatan perkembangan
mengingat perawat terus berpedoman pada 14 kebutuhan dasar tersebut.
B.
Kelemahan teori Virginia Henderson
1. Tidak ada riwayat kesehatan dasar yang
meliputi riwayat kesehatan saat ini, riwayat kesehatan masa lalu, keluhan
utama/ alasan dibawa ke pelayanan kesehatan, keluhan utama saat didata, dan
riwayat kesehatan keluarga. Pada pengkajian dengan pendekatan teori Virginia
Henderson ini riwayat kesehatan dan keluhan utama klien dicantumkan pada butir
kemampuan menghindari bahaya dan trauma pada lingkungan, namun riwayat
kesehatan keluarga tidak dapat dicantumkan dikarenakan ketidaksesuaian pada
butir tersebut. Apalagi misalnya pada klien dengan penyakit gangguan
kardiovaskuler seperti Penyakit Jantung Koroner dimana adanya riwayat penyakit
yang sama pada keluarga dan faktor
risiko yang sama perlu dikaji.
2. Adanya tumpang tindih beberapa butir
pengkajian (misalnya kemampuan memilih pakaian yang sesuai dengan kemampuan
memodifikasi pakaian dalam mempertahankan temperature tubuh; pengkajian pola
pernafasan dengan pola aktivitas dimana klien dapat saja mengalami perburukan
respirasi oleh mobilisasi yang lebih berat sehingga mengurangi suplai oksigen
yang dimiliki klien; pengkajian pola aktivitas dengan pengkajian pola kemampuan
kebersihan diri.
3. Butir Pola komunikasi dalam mengekspresikan
emosi, kebutuhan, ketakutan maupun opini dapat mewakili pengkajian status neurologis
klien, seperti kesadaran umum, disorientasi, kemampuan penerimaan persepsi
sensori, dan penilaian/ penghargaan terhadap diri sendiri. Namun butir ini
tidak dapat menginterpretasi pengkajian fungsi neurologi secara lebih luas dan
dalam atau dengan kata lain butir ini memiliki kekurangan yaitu tidak dapat
dilakukannya pemeriksaan neurologi secara lebih akurat, misalnya butir ini
tidak dapat dijadikan dasar perhitungan perubahan status GCS akibat iskemia
yang menyebar.
4. Pendekatan teori 14 kebutuhan dasar manusia
oleh Virginia Henderson kurang memenuhi pengkajian secara sistem yang lebih
khusus, misalnya kardiovaskuler maupun keseluruhan tanda-tanda vital. Perawat
yang menggunakan panduan butir-butir teori Henderson akan mengalami kesulitan
jika berhadapan pada respon klien dengan gangguan khusus sistem yang lain
seperti kardiovaskuler dan imunitas karena tidak terdapatnya butir yang
spesifik untuk perawat dalam mendokumentasikan hasil pengkajian pada
kardiovaskuler dan sistem lain yang terkait dengan keluhan utama klien saat
ini. Teori Henderson lebih menekankan pada kebutuhan oksigenasi, temperature,
nutrisi metabolik, eliminasi, aktivitas, adaptasi lingkungan, interaksi sosial
dan spiritual, sementara respons lain terhadap perubahan seperti tanda-tanda
vital yang lengkap, respons perubahan kesadaran, respons gangguan imunitas dan
infeksi belum tercakup secara spesifik.
4.
MODIFIKASI DALAM PENERAPAN TEORI TERSEBUT
1. Dalam pengkajian per butir kebutuhan dasar
tersebut perawat mengkaji dan mendokumentasikan secara lengkap hingga respons
yang muncul pada klien akibat tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan, misalnya
pengkajian pola pernafasan yang semakin memburuk oleh aktivitas maka respirasi
dapat diulang pendokumentasiannya pada butir pola aktivitas.
2. Menambahkan pengkajian riwayat kesehatan
dasar yang meliputi riwayat kesehatan saat ini, riwayat kesehatan masa lalu,
keluhan utama/ alasan dibawa ke pelayanan kesehatan, keluhan utama saat didata,
dan riwayat kesehatan keluarga.
3. Pengkajian pada sistem lain yang lebih
spesifik dapat dimasukan pada butir-butir pengkajian 14 kebutuhan dasar
berdasarkan respons yang muncul akibat tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan
tersebut maupun akibat respons patologis oleh penyakit, sehingga perawat harus
mampu memahami kajian patofisiologi dari tidak terpenuhinya salah satu atau
lebih dari 14 kebutuhan dasar tersebut.
4. Mencantumkan data penunjang seperti Lab dan
radilogi pada butir pengkajian sesuai dengan respons yang muncul.
5. Rencana intervensi keperawatan dibuat sesuai
nyata kebutuhan klien, komprehensif, dan
sesuai acuan teori yang mendasarinya.
6. Implementasi tidak selalu dapat terlaksana
sesuai rencana intervensi dikarenakan berbagai hal yang terkadang sulit untuk
dikontrol oleh perawat itu sendiri, seperti kondisi manejemen ruangan yang
belum tertata baik, kesibukan, rasio perawat dan pasien yang jauh berbeda,
serta rasa kepemilikan dan kecenderungan pada klien yang kurang, serta belum
efektifnya komunikasi dan kolaborasi antar profesi seperti perawat dan dokter.
Sehingga peran perawat dalam pengambilan keputusan serta aktualisasi kemampuan
perawat diperlukan dalam situasi seperti ini. Implementasi dilakukan secara
cepat dan efektif.
5.
KESIMPULAN
Metode pengkajian dengan pendekatan teori 14 kebutuhan
dasar manusia Virginia Henderson dapat menginterpretasi pengkajian respons
klien terhadap penyakit yang dideritanya berdasarkan tingkat pemenuhan 14
kebutuhan dasar tersebut. Metode ini mampu mengidentifikasi respons dan
kebutuhan klien secara holistik sesuai tingkat ketergantungan klien, sehingga
dapat digunakan oleh perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang menyeluruh dan berkesinambungan. Namun
terdapat beberapa kekurangan dari teori tersebut dikarenakan kompleksnya
respons individu terhadap penyakit,
sehingga ada beberapa butir metode pengkajian yang harus dimodifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Alligood & Tomey. (2006). Nursing Theory and Their Work. Mosby Elsevier.
Malvin, Acebuche, et al. (2009). Application of Henderson’sWork. University
of Philiphines, http://myportal.upou.edu/ph. Diunduh
tanggal 9 Sepetember2010, pukul 13.12 WIB
____. 2009. Virginia Henderson, 14 fundamentals. http://answers.com, diunduh
tanggal 9 September pukul 13.17 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar